Belajar dengan Mengajar

       Pernah ngalamin kesulitan belajar? hmm sebagai pelajar atau mahasiswa pasti kita pernah mengalami hal ini. Begitu pun saya, bersekolah di salah satu daerah Jawa yang notabene jauh dari kota membuat saya sering mengalami kesulitan untuk belajar. Nilai saya pun rata - rata air lah. Ketika usai tuntutan belajar di SMA, saya berniat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Kebetulan yang saya incar waktu itu adalah Universitas Indonesia. Ya, disitu saya dituntut belajar keras, yang saya tidak fahami dari awal masuk SMA dituntut untuk mahir dalam waktu 1 bulan itu. Seperti air yang dimasukkan ke dalam botol secara terburu - buru, bubar semua yang saya pelajari ketika itu karena terbatas waktu. Jadilah tidak diterima. Oke, saya terima. Segera saya mendaftar ke Teknik Informatika Universitas Gunadarma, sebenarnya nekat juga masuk TI padahal tidak mengerti sama sekali soal bahasa pemrograman.

   
        Semester 1 saya mendapat mata kuliah Fisika dan Kimia Dasar 1. Disitu saya melihat materinya sama persis dengan yang saya pelajari ketika kelas X dulu. Saya tidak ahli dalam bidang Fisika atau pun Kimia, meski saya lulusan SMA IPA. Saya kerap kali remedial untuk kedua pelajaran itu. Selain FisKim tadi ada juga Matematika Dasar untuk semester PTA(ganjil). Saya mulai bingung lagi untuk menghadapi semua pelajaran tersebut, mengingat susahnya saya untuk mempelajari Fisika, Kimia dan Matematika.

       Awal semester 1, kakak saya menawari untuk mengajar murid privatnya kelas X. Saya fikir dulunya sulit untuk mengajar murid tersebut, karena saya pun sedang kesulitan untuk belajar materi tersebut. Bismillah, nekatlah untuk mengajar. Seperti yang saya bilang tadi materi semester 1 sama dengan materi kelas X , awalnya saya juga gugup, tapi yang dia pelajari sudah saya pelajari ketika kelas X dulu dan semester 1 waktu itu jadi sedikit lebih mengerti tentang materinya. Vektor adalah pelajaran yang saya ajar pertama kali, 2 waktu saya telah belajar ini, sekarang waktunya mengajar. Alhamdulillah lancar, di pertama mengajar ini saya menyamakan nya dengan 3 waktu saya belajar tentang vektor. Setelah mengajar, saya menjadi lebih faham tentang vektor dan menyadari betapa bodohnya saya dulu tidak mengerti vektor, padahal mudah sekali untuk difahami.

       Materi yang saya dapat di kuliah, saya ajarkan ke murid saya karena kebetulan materi nya sama. Makin lama makin mudah saya mengajar karena sudah terbiasa. Bukan uang yang saya cari ketika saya mengajar, tapi ya Ilmu Pengetahuan itu, karena secara tidak langsung ketika saya mengajar saya juga belajar kembali. Satu semester saya menerapkan itu, dari nilai Fisika Kimia SMA saya yang hanya 69 atau 71 menjadi bobot A di IPK semester 1. Subhanallah, karena berbagi ilmu itu tidak akan habis justru akan bertambah. Dari situ saya mulai PD untuk mengajar. Bukan hanya murid yang datang ke saya, tapi beberapa teman yang kesulitan pun saya bantu ajari.

       Lambat laun, saya makin percaya bahwa "Cara terbaik untuk BELAJAR adalah dengan MENGAJAR".  Saya selalu menerapkan itu, karena semakin banyak kita mengajar semakin banyak pula waktu kita untuk belajar. Belajar dengan metode ini sungguh menyenangkan, biasa nya ada yang belajar sambil mendengar musik, membuat kelompok belajar dan lain lain ,tapi sekarang saya bisa menemukan gaya belajar saya sendiri.


buat temen temen yang memang kesulitan belajar, dan kasusnya seperti saya, coba deh mulai belajar untuk mengajari adik adik nya atau sepupu dan keponakan mungkin yang tingkatnya lebih rendah di bawah kita. Boleh juga mengajari teman teman kita untuk materi yang tadi di ajarkan di sekolah / kampus. Secara tidak langsung selain membantu kita juga dibantu untuk belajar.. jadi, selamat mencoba. Belajar dengan Mengajar ( ^_- )

0 komentar: